Wednesday, June 10, 2009

MY STORY

LELAKI PERTEMUAN

Pertemuan pertama ketika mata kuliah agama, dan sebenarnya aku tak begitu memperhatikan siapa saja yang ada disekelilingku. Setelah selesai mata kuliah tersebut aku berjalan menuju mata kuliah selanjutnya dan haripun sudah semakin senja. Tiba-tiba ada sosok pria yang mengajak berkenalan dengan nenyodorkan tangan disertai senyuman pria tesebut menyebutkan namanya dan begitupun denganku. Setelah itu aku bergegas menuju kelas dan dengan hati yang agak bingung aku mulai betnya-tanya siapa pria tadi aku tak begitu jelas melihatnya lampu dijalan tadi sangat remang-remang . Selama pelajaran berlangsung aku tak menghiraukan perkenalan tadi, pikir aku itu hanya perkenalan biasa yang mungkin besok pun diantara kita sudah saling lupa. Dua hari setelah perkenalan tadi aku benar-benar tak ingat, tapi tiba-tiba ada nomor asing mengirim sms padaku dan ternyata dari pria perkenalan tadi. Aku sangat kaget dan tak menyangka pria itu mendapatkan nomor teleponku dari mana, seingatku aku tak memberikan nomorku padanya, pada waktu itu kita hanya berkenalan saja. Keesokan harinya aku balas sms darinya dan dari situlah kita mulai saling balas-menbalas sms. Pria itu sempat beberapa kali mengajak bertemu, tapi aku sering menolak karena aku masih malu dan memang aku sedang sibuk paa waktu itu. Pria itu memang kesal dan kecewa Tapi dia tak pantang menyerah ingin bertemu denganku. Hari rabu kita sepakat untuk bertemu disebuah warnet dekat kampus. Aku menunggunya bersama adikku, setelah menunggu beberapa menit akhirnya dia datang, aku lupa wajahnya seperti apa tapi dia mengenaliku. Pertemuan itu ditemani rintik-rintik hujan dan suara kendaraan. Kita duduk didepan warnet dan adikku menunggu didalam. Kita mengobrol-ngobrol, bercanda ria dan saling mengejek. Aku bahagia saat itu, mungkin dia pun merasakan hal yang sama. Sudah lama aku tak merasakan hal seperti itu, dia sosok yang menyenangkan, perhatian, dan sangat manis bagiku. Dia pun menceritakan tentang kehidupannya, keluarganya, dan cerita cintanya, dan aku pun begitu. Hujan pada saat itu menambah keromantisan pertemuan itu, aku tak menyangkan tiba-tiba dia membisikan kata I LOVE YOU begitu cepat kata itu terlontar dari bibirnya aku tak tau harus berkata apa dan akupun membalasnya dengan kalimat aku tak tau perasaan aku, kita jalani saja. Diapun mengerti apa yanga ku maksud. Malam semakin larut menunjukan pukul 9 dan hujan pun telah mulai reda. Akhirnya kita berpisah dan aku pergi pulang. Beberapa hari dari kejadian itu dia meminta jawaban dari pertanyaannya, aku bingung aku masih bimbang dengan perasaan ini aku masih ragu, tpi aku pun tak ingin membuatnya menunggu lama, akhirnya aku jawab iya, dan pertanda kita menjalin suatu hubungan. Setelah itu hubungand iantara kita semakin jauh dia tidak pernah membalas sms-sms dari aku lagi. Aku bingung menapa dia menjadi seperti itu. Memang ini semua salahku yang tak punya waktu untuk bertemu dengannya lagi. Aku meraa bersalah padanya. Sebenernya sejak petemuan itu aku sudah jatuh hati padanya karna dia bisa mengisi kekosonganku dan bisa membuatku nyaman didekatnya. Sudah seminggu kita tak ada kabar sama sekali aku tak tau harus bagaimana aku rindu dia aku ingin bertemu dengannya. Lalu aku beranikan diri untuk mengirimkan sms yang berisi kerinduan hati dan rasa sayangku padanya. Aku menunggu sms darinya tapi tak kunjung dia balas. Aku semakin yakin bahwa cintanya padaku tak sungguh-sungguh ternyata firasatku benar dia memutuskan hubungan kita dengan begitu saja karna alas an kita jarang bertemu. Sungguh aku tak kuat membaca sms darinya aku ulang-ulang sms itu dan memahami maksud isi sms tersebut. Aku tak mengira hubungan diantara kita hanya berlangsung slama satu minggu dan itu pun terasa sangat hambar. Aku terima saja keputusannya padahal hati ini sangatlah atk rela menerimanya. Hati ini telah jatuh hati padanya dan secepat itu pun dia menghancurkannya. Padahal aku snagt berharap banyak padanya aku masih ingin bertemu dengannya, bercanda ria dengannya, aku masih belum melupakan kata sayang darinya. Oh god aku tak bisa menahan air mata ini saat menulis kembali kenangan dengannya aku merasa seperti wanita bodoh yang telah ditinggalkan begitu saja oleh orang yang dicintainya dan sampai sekarang aku pun masih mengharapkan dia kembali padahal itu hal yang tak mungkinterwujud, dia hanyalah kenangan yang tak bisa kita putar kembali waktu terus dn teru berlalu aku tetp seperti hari pertemuan itu aku tetap masih mengingat kenangan tentangnya dan aku tetap mencintainya sampai sekarang tak ada orang lain yang bisa menggantikannya dia takkan terganti dan dia hanya yang aku suka. Bagi yang tak sengaja membaca kisah ini, aku hanya berpesan jangan semudah itu menerima kata cinta dari pria dan jangan terpengaruh sikap pria yang baik padamu karna itu hanyalah taktiknya untuk membawamu kedalam perangkatnya, tapi tak semua pria seperti itu. Makasih udah membaca kisahku sampai akhir. Semoga kamu tak bernasib sama seperti yang aku alami ini.

0 komentar:

Post a Comment